Penulis :
Heriyanto
Wartawan Madya : Tubaba
Tulang Bawang Barat |Prokontra.news |- Kata rakus yang berasal dari bahasa prancis kuno (Raviner) yang artinya menjarah. Lalu berkembang menjadi bahasa inggris Ravenous yang memiliki arti sama yakni sangat rakus. Dalam bahasa indonesianya dapat di artikan lahap atau gelojoh.
Jika dikaitkan dengan prilaku manusia, ini mencerminkan perbuatan yang tidak baik seperti mengambil dan menelan sesuatu yang berlebihan hak orang lain tanpa meminta izin.
Dalam kontek kehidupan, sifat rakus ini tidak bisa di jalani dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifat rakus akan merugikan diri sendiri, temen dekat dan orang banyak.
Namun, di era sekarang sifat rakus banyak ditunjukan oleh manusia terutama mereka yang menduduki jabatan, kata lain mempunyai fungsi lebih penting. Mereka memanfaat jabatan mereka untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara menindas yang lemah dengan kata lain mengambil hak-hak orang lain terutama bawahan atau orang tidak mampu.
Kerakusan bagi mereka hanyalah hal biasa karena dapat menguntungkan diri mereka dengan meraup keuntungan dari orang yang lemah. Dengan kata lain kesenangan Duniawi.
Di zaman sekarang ini, bujukan menjadi sosok yang serakah atau kerakusan sangat terbuka. Dimanapun kamu berada dan dalam bidang apapun, rayuan keserakahan (rakus) menanti untuk menerkam mu.
Orang yang rakus tak bisa puas dengan apa yang dimilikinya dan bahkan melakukan hal tercela untuk memuaskan keinginannya.
Kerakusan tidak hanya dalam hal materi saja, seperti uang atau kekayaan harta benda lainnya, melainkan juga non materi, semisal waktu.
Seperti kata bijak menyebutkan "Keserakahan atau kerakusan adalah apa yang bisa kamu sebut sebagai lubang tanpa dasar, dimana itu tidak ada habis - habisnya.
"Keserakahan adalah salah satu hal yang membuatmu untuk menghancurkan hal-hal indah yang pernah kamu pegang ".
"Nafsu akan uang dan menempatkannya di atas prioritasmu adalah yang membuatmu menjadi orang yang tamak ".
Ditengah arus materialisme yang kian deras, kita sering terjebak dalam pusaran sifat rakus yang tak berujung.
Keserakahan atau sifat rakus, telah menjadi satu di antara tantangan terbesar dalam kehidupan modern, mendorong kita untuk terus mengejar lebih banyak harta, kekuasaan, dan kepuasan instan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Pesan, "Jangan biarkan nafsu menguasai akal sehatmu, Kerakusan adalah penyakit yang tak pernah terpuaskan. Hidup sederhana adalah kunci kebahagiaan sejati, gunakan hati nurani dalam bertindak". (Red)