Breaking news

Rabu, 14 Mei 2025

Wakil Rakyat Minus Prestasi

 


Penulis :

Ahmad Basri., S.IP., S.H

Ketua : K3PP Tubaba


Tulang Bawang Barat | Prokontra.news | - Ingin viral dengan tingkah laku yang “ nyeleneh “ menjadi perbincangan publik bukanlah sesuatu yang sulit hari ini. Sarana prasarana sudah tersedia diruang publik.


Bisa lewat tiktok, twitter, instagram, atau fb. Itulah dunia medsos.


Inilah yang mungkin dimanfaatkan oleh (oknum ) anggota dewan. Konon kabarnya dari dewan Lampung Utara. 


Dalam sebuah acara pesta sang oknum dewan tersebut melakukan aksinya “ sawer “ secara live disangsikan oleh para undangan.


Tidak tanggung - tanggung uang yang disawer pecahan lima puluh ribuan. Seakan - akan uangnya tidak berseri untuk disawer.


Dj musik cantik yang disawer begitu gembiranya sambil menebar senyum pesona kebahagian. Memang itu yang diharapkan. Setiap pertunjukan musik ada sawerannya.


Adrenalin sang oknum dewan pun terlihat semakin bersemangat menggila dengan sawerannya. Seolah - olah menunjukan keakuannya diatas panggung.


Sebenarnya jika saweran itu dilakukan dengan cara yang biasa dalam batas kewajaran “ etika “ diatas panggung tentu tidak menjadi masalah. Itu semua uangnya haknya.


Tapi apa yang dilakukan oleh sang oknum dewan tersebut berlebih - lebihan cenderung over dosis. 


Publik pun dibuat terheran dengan ulah seperti itu. Sang oknum dewan tersebut mungkin lupa bahwa dalam dirinya melekat satu  identitas sebagai wakil rakyat yang harus dijaga.


Sebagai wakil rakyat tentu harus mampu menempatkan diri dan menjaga diri ditengah masyarakat. Adab setidaknya lebih diutamakan ditengah masyarakat. 


Sense of crisis atau kepekaan sosial seharusnya lebih diutamakan. Lihatlah kanan kiri masih banyak orang yang merintih menangis butuh sesuap nasi untuk menyambung hidup. Pilar ini yang telah hilang. 


Tipologi oknum dewan seperti itu bisa ditebak dianalisis kinerjanya sebagai wakil rakyat. Bisa jadi termasuk golongan orang - orang ( maaf) yang tidak memiliki prestasi kinerja di dewan.


Kedudukannya sebagai wakil rakyat hanya sebatas untuk aksesoris kehidupan sosial. 

Atau bisa jadi dengan cara melakukan adegan sawer diatas panggung adalah cara untuk menutupi kelemahannya guna membangun kepercayaan diri sebagai anggota dewan.


Membangun validitas sosial atau mencari pengakuan publik seharusnya dengan nilai prestasi kinerja atau kritis terhadap kebijakan publik yang menyimpang. Itulah yang harus ditonjolkan sebagai anggota dewan. 


Banyak anggota dewan yang lebih suka hadir ditengah pesta untuk mencari pengakuan sosial daripada hadir ditengah masyarakat yang membutuhkannya.


Inilah fenomena yang kita lihat selama ini. Jadi jangan heran menemukan perilaku (oknum) anggota dewan yang agak nyeleneh - nyeleneh. Mereka minus prestasi kinerja cenderung apatis dengan persoalan rakyat. 

(Red)