Penulis :
Ahmad Basri
Ketua : (K3PP Tubaba)
Tulang Bawang Barat | Prokontra.news | -Mengapa? ada ungkapan kata ada uang - ada keadilan, apakah? sekadar kalimat sinis yang lahir dari bibir rakyat kecil. Benarkah? ada uang ada keadilan adalah potret buram tentang penegakan hukum di indonesia.
Di warung kopi, di pasar, bahkan di ruang pengadilan, kalimat tersebut menjadi mantra getir yang mencerminkan hilangnya kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum.
Ada uang ada keadilan maknanya begitu dalam. Bukan sekadar sindiran melainkan bentuk kegelisahan sosial yang merasa bahwa hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.
Ketika keadilan harus dibayar maka hukum kehilangan moral. Dalam teori hukum dan keadilan adalah dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan.
Dalam praktiknya uang justru menentukan keadilan itu sendiri. Makin tebal amplopnya makin lunak pasal yang menjerat. Makin tinggi posisi sosial seseorang makin besar peluangnya untuk lolos dari jerat hukum.
Mencari keadilan di negeri ini bukan perkara mudah. No pain - No Gain kata pepatah Barat. Tidak ada makan siang gratis. Bahkan untuk mendapatkan kebenaran seseorang harus menyiapkan biaya baik waktu, tenaga maupun materi.
Kita hidup di zaman di mana uang bisa membeli segalanya. Dengan uang yang salah bisa terlihat benar dan yang benar bisa dibuat salah. Hukum berubah menjadi komoditas dan keadilan menjadi barang dagangan.
Bukti ada uang ada keadilan bukan sekadar cerita rakyat. Berulang kali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap aparat penegak hukum yang justru menjadi pelaku jual beli keadilan.
Dari jaksa yang tertangkap tangan menerima suap - hakim yang memperjual belikan putusan - hingga oknum polisi yang bermain perkara.
Kasus suap jaksa Pinangki, Hakim Agung Sudrajad hingga operasi tangkap tangan terhadap pejabat di Mahkamah Agung beberapa waktu lalu menjadi bukti betapa penyakit ini sudah menjalar ke jantung sistem peradilan.
Selama sistem hukum masih dikuasai oleh mental transaksional oleh oknum penegak hukum maka selamanya kita akan mendengar bisik getir ada uang - ada keadilan. (Red)
