Breaking news

Sabtu, 06 Desember 2025

Tidak Mau Membayar Hutang? Itu Urusanmu di Akhirat

Penulis : 

Ahmad Basri 

Ketua : K3PP Tubaba


Tulang Bawang Barat | Prokontra.news | - Salah satu penyakit sosial yang makin hari makin dianggap sepele adalah tidak mau membayar hutang. Seperti dianggap lumrah, bahkan dipoles dengan alasan-alasan manis yang lama - lama jadi pembenaran.


Kita sering menjumpai watak manusia seperti itu. Lihai meminjam, Fasih berjanji, namun tiba-tiba berubah menjadi pendiam, dan bahkan seolah hilang ingatan.


Ingat Rasulullah SAW pernah menolak menyolatkan jenazah seseorang yang masih memiliki hutang.


Itu isyarat keras bahwa hutang bukan sekadar urusan dunia tetapi urusan besar yang kelak menahan hisab seseorang di akhirat.


Rasulullah SAW bersabda:

 “ menunda pembayaran hutang bagi orang yang mampu adalah kezaliman.” (HR. Bukhari-Muslim)


Tragisnya, para pelaku sering merasa tidak bersalah seolah lupa bahwa uang yang mereka genggam itu adalah hak orang lain.


Perilaku pengutang berkata “nanti dulu, tunggu gajian.”  Padahal gaji sudah lewat. Anehnya ada pula yang sibuk pamer gaya hidup. 


Dan tidak sedikit mereka yang menyandang Kyai, Ustadz, Tokoh adat, maupun Tokoh masyarakat yang rajin ceramah tentang moral tetapi lupa pada hutangnya sendiri.


Lidahnya memberi nasihat akan tetapi tangannya tak kunjung mengembalikan hak orang lain.


Dalam hadis disebutkan bahwa dosa tidak membayar hutang itu setara satu qirath - beban besar seperti Gunung Uhud.


Kelak, orang yang tidak membayar hutang akan melihat bahwa pahala Shalat, Puasa, dan sedekahnya akan dipindahkan kepada orang yang diutangi sampai nilainya lunas.


Rasulullah SAW bersabda  “ Ruh seorang mukmin tertahan karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi ” (HR. Tirmidzi)


Lalu masihkah kita menganggap remeh hutang?. Masihkah kita bersembunyi di balik alasan, janji - janji, atau pura-pura lupa? (Red)