Penulis :
Heriyanto
(Wartawan Madya Tubaba)
Tulang Bawang Barat | Prokontra.news | - Perlu dipahami dan dimaknai seni budaya adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia, baik berupa karya seni maupun perilaku, yang mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan cara hidup suatu kelompok masyarakat, dan diwariskan secara turun temurun.
Seni dan Budaya sangat berkaitan erat, karena seni adalah bagian dari budaya yang menjadi wadah bagi ekspresi seni. Dan bermanfaat memperkuat identitas budaya, meningkatan kreativitas dalam mengembangkan berbagai keterampilan sekaligus warisan Budaya.
Seni budaya mencakup berbagai aspek seperti seni rupa, seni musik, seni tari, seni sastra, serta adat istiadat, tradisi, dan sistem nilai dalam suatu masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dalam merayakan Hari Ulang Tahun Kabupaten yang ke-79, dengan menampilkan berbagai seni dan kendaraan hias.
Kemegahan perayaan Hut itu menyulut semangat warga masyarakat dari Desa hingga pusat Kota.
Tentunya, dalam perayaan Hut ini merupakan sejarah Budaya yang kini bangkit kembali di jantung Kabupaten Lampung Utara yang tercinta. Mengapa tidak, ribuan mata memandang dalam kemeriahan dari berbagai Pawai dan Kendaraan hias yang mewarnai Kabupaten setempat.
Acara yang berlangsung di halaman Gedung PKK (eks Makam Pahlawan), Kecamatan Kotabumi Selatan, pada Selasa siang 17 Juni 2025 ini bukan sekadar pawai biasa. Ini adalah ledakan warna, tarian, dan kreativitas yang membakar semangat kebangsaan.
Melihat semangat masyarakat yang penuh kegembiraan, Bupati Lampung Utara Hamartoni langsung membuka acara Pawai tersebut. Dengan didampingi oleh Wakil Bupati Romli dan jajaran Forkopimda, pejabat tinggi Daerah, hingga tokoh masyarakat.
Tampak hadir, Dandim 0412/LU, Letkol Inf. Hery Eko Prabowo bersama istri, Kajari Hendra Syarbaini, S.H., M.H., Kapolres yang diwakili IPDA M. Ghani, S.Tr.K, Sekda Drs. Lekok, M.M., serta tokoh-tokoh wanita inspiratif seperti Ketua TP-PKK drg. Meri Farida Hamartoni dan Ketua DWP Hj. Halliana Daila Lekok, S.E., M.M.
Kehadiran mereka tak lain untuk berkumpul bersatu dalam semangat membangun Lampung Utara bermartabat.
Bupati Hamartoni juga menegaskan, kegiatan tersebut bukan sekadar perayaan, tetapi kelestarian budaya yang terus dijaga.
Disamping itu juga, pawai kendaraan hias itu bukan sekadar hiasan, melainkan cerminan jiwa masyarakat Lampung Utara yang penuh semangat, kreatif dan bangga terhadap budayanya.
Dalam perayaan Hut ke-79 Lampung Utara ini mengusung tema “Melangkah Bersama Menuju Lampung Utara Bermartabat (Maju, Aman, dan Sejahtera)".
Pawai ini menjadi ladang subur bagi pelaku budaya dan UMKM untuk unjuk kreativitas, Ekspresi budaya membuncah, kostum mencolok berjejer bak parade kerajaan masa silam, dan kendaraan hias berubah menjadi istana mini berjalan.
Tak main-main, Pemerintah Kabupaten Lampung Utara memberikan penghargaan dalam bentuk piala dan piagam kehormatan, sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta kendaraan hias terbaik. Juri-juri berkompeten menilai dengan cermat aspek kreativitas, estetika, dan nilai kearifan lokal.
Diiringi dengan menaikan bendera, yang diiringi dengan ucapan " Bismillahirrahmanirrahim dan diikuti suara gong ", seketika barisan peserta mengalir seperti sungai yang mengalir deras membawa identitas dan harapan, dengan warga bersorak ria, kamera berkilatan, dan semangat juang menyala terang di dada semua yang hadir.
Sorakan dan tepuk tangan Masyarakat, akan menjadi catatan sejarah tersendiri dalam kepemimpinan Bapak Hamartoni selaku Bupati Lampung Utara. (Red)