
Program tersebut mendapat respons sangat positif dari masyarakat saat disosialisasikan di Balai Tiyuh Gunung Menanti, Kecamatan Tumijajar. Antusiasme warga terlihat dari tingginya minat petani untuk mengetahui secara langsung mekanisme, keuntungan, serta pola kerja sama yang ditawarkan dalam kemitraan jangka panjang tersebut, pada Selasa (16/12/2025).
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program PR. SGC dalam memperkenalkan kemitraan tebu kepada masyarakat di berbagai wilayah Provinsi Lampung. Hingga saat ini, PT. SGC telah melaksanakan sosialisasi di 19 titik yang tersebar di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, dan Lampung Tengah. Tiyuh Gunung Menanti menjadi salah satu titik strategis mengingat tingginya ketergantungan masyarakat terhadap komoditas singkong, sehingga alternatif usaha pertanian yang lebih stabil sangat dibutuhkan.
Perwakilan PT. Sugar Group Companies, Ir. Sulis Prapto, menjelaskan bahwa Program Kemitraan Tebu dirancang sebagai kerja sama jangka panjang selama 10 tahun yang memberikan kepastian pasar bagi petani. Dalam skema ini, petani tetap mengelola lahannya secara mandiri mulai dari penanaman hingga panen, sementara PT. SGC berperan sebagai mitra yang menyerap hasil panen sekaligus memberikan pendampingan teknis secara berkelanjutan.
Pendampingan tersebut meliputi bimbingan budidaya, perawatan tanaman, hingga pengelolaan panen agar produktivitas dan kualitas tebu dapat optimal. Ia menambahkan bahwa tebu memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya sesuai dengan kondisi geografis Lampung serta dapat dipanen hingga tiga sampai empat kali dalam satu kali masa tanam dengan biaya produksi yang relatif lebih rendah.
Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif yang dilakukan oleh PT. SGC tersebut. Wakil Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), Nadirsyah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kondisi petani saat ini memang sedang tidak mudah akibat fluktuasi dan penurunan harga komoditas..jpg)
Ia menuturkan, kehadiran PT. SGC menjadi angin segar karena perusahaan tersebut mau mendengar langsung keluh kesah masyarakat dan kemudian menawarkan kerja sama sebagai upaya membantu petani keluar dari keterpurukan. Menurutnya, masyarakat tidak boleh terus-menerus terjebak pada kondisi yang sama tanpa mencari jalan keluar bersama.
“Kemitraan tebu ini merupakan peluang yang sangat baik bagi petani kita. Selain memberikan kepastian pasar, program ini juga disertai pendampingan yang sangat dibutuhkan agar petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatannya. Pemerintah daerah berharap masyarakat dapat menyimak dengan baik penjelasan yang disampaikan dan memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Wabup Nadirsyah.
Ia juga mengajak seluruh warga yang hadir untuk menyampaikan informasi hasil sosialisasi tersebut kepada masyarakat lain yang belum sempat mengikuti kegiatan. Menurutnya, kemajuan daerah hanya dapat tercapai apabila seluruh masyarakat bergerak dan maju bersama, bukan hanya sebagian kecil saja, tutupnya. (Red)
